Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi
Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi |
Silahkan lihat juga beberapa contoh makalah yang berhubungan dengan Geografi lainnya:
Mudah-mudahan Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi di bawah ini bisa memberikan sedikit gambaran kepada anda seperti apa susunan makalah secara lengkap sesuai dengan cara membuat makalah yang baik dan benar.
Download Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi Format Microsoft Word
Pada bagian akhir posting ini anda bisa mendownload Contoh Makalah Geografi tentang Gempa Bumi ini dalam format file .doc atau .docx untuk bisa dibuka dengan aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word.
Gempa Bumi adalah salah satu dari sekian banyak bencana yang sangat sering menjadi perbincangan. Gempa Bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besar kekuatan gempanya. Maka dari itu pada jaman sekarang ini tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan Gempa Bumi. Apalagi kita mengetahui bahwa Negara kita yaitu Indonesia termasuk dalam Negara dengan tingkat kerawanan yang tinggi.
Seringnya gempa yang terjadi di Indonesia itu dikarenakan Indonesia berada pada pertemuan dua palung. Pada peritiwa tumbukan tersebut akan terjadinya gesekan antara dua atau lebih lempengan yang mengakibatkan adanya pelepasan energi yang besar sekali, yang berpengaruh pada daerah-daerah yang lemah pada lempengan tersebut. Diihat dari posesnya gempa dibagi menjadi tiga yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan runtuhan. Menurut jaraknya, yaitu gempa sangat jauh, jauh, dan local. Sedangkan menurut lokasinya yaitu gempa aratan dan gempa lautan.
Dari fakta tersebut, masih banyak masyarakat awam yang belum mengetahui akan hal tersebut. Tidak tahu jenis gempa apayang sering terjdi di negara kita. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa saja yang berhubungan dengan gempa dan cara meminimalisir efek gempa untuk mengurangi korban manusia maupun harta benda.
Tujuan
Gambaran Umum Gempa Bumi
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Pada dasarnya, para ahli membagi proses terjadinya gempa bumi atau asal muasal gempa ke dalam dua kelompok besar yakni:
1. Teori Pergeseran Sesar
2. Teori Kekenyalan Elastis atau elastic rebound theory.
Menurut para ahli, gempa yang banyak terjadi disebabkan oleh pergeseran lempengan sepanjang sesar dan terjadi secara tiba-tiba atau dikenal dengan istilah sudden slip. Hal ini terjadi pasa lapisan kerak bumi. Lebih lanjut para ahli berpendapat bahwa penyebab utama bencana gempa bumi prosesnya diawali dengan sebuah gaya pergerakan yang terdapay di titik interior bumi. Gaya ini dikenal juga dengan istilah gaya konveksi mantel. Proses gempa bumi ini dimulai dari gaya konveksi mantel yang kemudian menekan bagian kerak bumi yang dikenal juga dengan nama outer layer. Kerak ini memiliki sifat yang rapuh, dengan demikian saat ia tak lagi bisa menahan gaya konveksi mantel ini maka sebagai akibatnya sesar akan bergeser dan dirasakan manusia sebagai sebuah gempa. Proses gempa bumi yang satu ini masuk ke dalam jenis gempa tektonik. Tentu jika jenis gempanya vulkanik, buatan, tumbukan serta runtuhan, maka prosesnya akan berbeda.
Namun, menurut para ahli, dari semua total gempa yang terjadi di seluruh dunia, jenis gempa tektonik inilah yang mendominasi. Bahkan jenis gempa vulkanik sendiri pun hanya mencapai 7% dari semua total gempa yang terjadi. Proses terjadinya gempa vulkanik dimulai dari pergerakan material yang ada di dalam saluran fluida. Gerakan ini biasanya dirasakan sesaat sebelum sebuah gunung berapi meletus. Untuk jenis gempa buatan yang menggunakan dinamit misalnya, prosesnya terjadi lantaran ada tekanan yang bersumber dari dinamit tersebut. Ledakan dahsyat dari dinamit akan membuat wilayah target terguncang dan terjadilah gempa buatan.
Sementara itu, proses terjadinya gempa bumi tumbukan selalu dimulai dari adanya benda luar angkasa yang berhasil sampai ke permukaan bumi. Benda ini datang dengan kecepatan luar biasa sehingga saat mencapai badan bumi, tekanan akan dirasasakan dalam bentuk gerakan atau getaran. Tingkatannya tergantung penuh pada kekuatan benda luar angkasa tersebut.
Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin) yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi.
Gempa bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.
Energi yang dilepaskan menyebabkan batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus disebut episentrum.
Jenis-jenis Gempa
Gempa bumi dapat di klasifikasikan berdasarkan kedalaman fokusnya,faktor penyebab dan kekuatan gelombang atau getarannya.
Berdasarkan Kedalaman Fokus
Dilihat dari kedalaman pusatnya (fokus), gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Akhir-akhir ini, Indonesia kerap diguncang gempa bumi, entah berskala ringan hingga berat yang menimbulkan korban jiwa. Salah satu alasan mengapa Indonesia kerap diguncang gempat adalah negeri ini terletak di tiga lempeng tektonik bumi yang memang aktif bergerak, yaitu lempeng tektonik Australia dengan Asia, lempeng Asia dengan Pasifik dari timur hingga barat Sumatera sampai selatan Jawa, Nusa Tenggara, serta Banda. Sebenarnya, apakah gempa bumi itu dan ada berapa jenis gempa bumi? Mari cari tahu tentang gempa bumi lewat tulisan ini.
Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Faktor pertama yaitu karena bergeser dan terpisahnya lapisan-lapisan yang terdapat dalam kerak bumi. Yang kedua, karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Letusan yang dahsyat tersebut juga selain menyebabkan goncangan yang kuat juga sering menyebabkan adanya gelombang ombak yang sangat tinggi di lautan yang terkenal dengan nama gelombang "Tsunami".
Berdasarkan penyebabnya gempabumi dapat terjadi akibat runtuhnya gua-gua dalam bumi, tabrakan (impack), peledakan, gunungapi, kegiatan tektonik.
Penyebab Indonesia sering terjadi Gempa Bumi
Wilayah indonesia termasuk dalam lingkaran api pasifik(ring of fire) yang disebut juga sebagai sabuk gempa pasifik. dalam sabuk ini berderetlah pegunungan berapi(yang merupakan tempat penyaluran energi bumi),selain itu lempeng antar benua yang ada di negeri kita tiap tahun juga bergeser,jika tekanan yang diakibatkan lempeng yang bergerak tidak dapat di tahan oleh tepi lempengan maka terjadi gempa bumi
Gempa bumi yang terjadi di Indonesia bisa disebabkan oleh pergerakan magma gunung berapi atau gempa vulkanik, namun bisa juga disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi. Hal ini disebabkan Indonesia mempunyai banyak gunung berapi, dan berada pada wilayah pertemuan 3 lempeng kerak bumi, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng India- Australia. Selain itu, Indonesia juga berada pada wilayah pertemuan 2 jalur gempa utama dunia, yaitu jalur gempa sirkum pasifik dan jalur gempa Alpide Transiatic. tapi alhamdulillah di kota saya tidak pernah terjadi gempa (pontianak/kalbar) karna Kalimantan tidak berada pada jalur gunung api dan Lempeng Kalimantan merupakan lempeng stabil
Cara Menghadapi Gempa Bumi
1. Bila Berada di dalam rumah :
Selengkapnya di bawah ini adalah preview Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi lengkap dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word.
Gempa Bumi adalah salah satu dari sekian banyak bencana yang sangat sering menjadi perbincangan. Gempa Bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besar kekuatan gempanya. Maka dari itu pada jaman sekarang ini tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan Gempa Bumi. Apalagi kita mengetahui bahwa Negara kita yaitu Indonesia termasuk dalam Negara dengan tingkat kerawanan yang tinggi.
Seringnya gempa yang terjadi di Indonesia itu dikarenakan Indonesia berada pada pertemuan dua palung. Pada peritiwa tumbukan tersebut akan terjadinya gesekan antara dua atau lebih lempengan yang mengakibatkan adanya pelepasan energi yang besar sekali, yang berpengaruh pada daerah-daerah yang lemah pada lempengan tersebut. Diihat dari posesnya gempa dibagi menjadi tiga yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan runtuhan. Menurut jaraknya, yaitu gempa sangat jauh, jauh, dan local. Sedangkan menurut lokasinya yaitu gempa aratan dan gempa lautan.
Dari fakta tersebut, masih banyak masyarakat awam yang belum mengetahui akan hal tersebut. Tidak tahu jenis gempa apayang sering terjdi di negara kita. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa saja yang berhubungan dengan gempa dan cara meminimalisir efek gempa untuk mengurangi korban manusia maupun harta benda.
Tujuan
- Memberikan Gambaran Umum mengenai Hubungan antara bidang Geografis dan juga terjadinya Gempa Bumi. Dengan begitu nantinya kita mampu mempelajari tentang Gempa Bumi
- Dapat lebih memahami tentang Gempa Bumi.
- Mampu menjelaskan penyebab mengapa Indonesia menjadi Negara yang rawan gempa
- Lebih mengetahui tentang cara penanggulangan Gempa Bumi.
- Bagaimana gambaran umum tentang Gempa Bumi?
- Bagaimana Proses Terjadinya Gempa Bumi?
- Jelaskan jenis-jenis Gempa Bumi!
- Jelaskan penyebab-penyebab Gempa Bumi!
- Mengapa Indonesia menjadi Negara yang Rawan Gempa?
- Bagaimana cara menghadapi Gempa Bumi?
Gambaran Umum Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yg terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yg berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yg berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yg dikelilingi lautan luas. Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat.
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Pada dasarnya, para ahli membagi proses terjadinya gempa bumi atau asal muasal gempa ke dalam dua kelompok besar yakni:
1. Teori Pergeseran Sesar
2. Teori Kekenyalan Elastis atau elastic rebound theory.
Menurut para ahli, gempa yang banyak terjadi disebabkan oleh pergeseran lempengan sepanjang sesar dan terjadi secara tiba-tiba atau dikenal dengan istilah sudden slip. Hal ini terjadi pasa lapisan kerak bumi. Lebih lanjut para ahli berpendapat bahwa penyebab utama bencana gempa bumi prosesnya diawali dengan sebuah gaya pergerakan yang terdapay di titik interior bumi. Gaya ini dikenal juga dengan istilah gaya konveksi mantel. Proses gempa bumi ini dimulai dari gaya konveksi mantel yang kemudian menekan bagian kerak bumi yang dikenal juga dengan nama outer layer. Kerak ini memiliki sifat yang rapuh, dengan demikian saat ia tak lagi bisa menahan gaya konveksi mantel ini maka sebagai akibatnya sesar akan bergeser dan dirasakan manusia sebagai sebuah gempa. Proses gempa bumi yang satu ini masuk ke dalam jenis gempa tektonik. Tentu jika jenis gempanya vulkanik, buatan, tumbukan serta runtuhan, maka prosesnya akan berbeda.
Namun, menurut para ahli, dari semua total gempa yang terjadi di seluruh dunia, jenis gempa tektonik inilah yang mendominasi. Bahkan jenis gempa vulkanik sendiri pun hanya mencapai 7% dari semua total gempa yang terjadi. Proses terjadinya gempa vulkanik dimulai dari pergerakan material yang ada di dalam saluran fluida. Gerakan ini biasanya dirasakan sesaat sebelum sebuah gunung berapi meletus. Untuk jenis gempa buatan yang menggunakan dinamit misalnya, prosesnya terjadi lantaran ada tekanan yang bersumber dari dinamit tersebut. Ledakan dahsyat dari dinamit akan membuat wilayah target terguncang dan terjadilah gempa buatan.
Sementara itu, proses terjadinya gempa bumi tumbukan selalu dimulai dari adanya benda luar angkasa yang berhasil sampai ke permukaan bumi. Benda ini datang dengan kecepatan luar biasa sehingga saat mencapai badan bumi, tekanan akan dirasasakan dalam bentuk gerakan atau getaran. Tingkatannya tergantung penuh pada kekuatan benda luar angkasa tersebut.
Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin) yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi.
Gempa bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.
Energi yang dilepaskan menyebabkan batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus disebut episentrum.
Jenis-jenis Gempa
Gempa bumi dapat di klasifikasikan berdasarkan kedalaman fokusnya,faktor penyebab dan kekuatan gelombang atau getarannya.
Berdasarkan Kedalaman Fokus
Dilihat dari kedalaman pusatnya (fokus), gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Gempa Dangkal; Gempa dangkal terjadi pada kedalaman sekita 100 km dari permukaan bumi. Gempa jenis ini seringkali menimbulkan kerusakan besar.
- Gempa Pertengahan; Gempa pertengahan terjadi pada kedalaman antara 100-300 km di bawah permukaan bumi. Gempa ini dapat menimbulkan kerusakan ringan dengan getaran lebih terasa dibandingkan dengan gempa dalam.
- Gempa Dalam; Gempa jenis ini terjadi pada kedalaman sekitar 300 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini tidak terlalu membahayakan, tetapi getarannya masih dapat di rasakan di permukaan bumi.
- Gempa Tektonis; Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik yaitu gerakan litosfer yang disebut lempeng.
- Gempa Vulkanis; Gempa vulkanis adalah gempa yang di sebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa vulkanis terjadi karena magma atau batuan yang meleleh menerobos ke atas kerak bumi. Gempa vulkanis sangat terasa di daerah sekitar gunung berapi, tetapi pengaruhnya tidak terasa pada jarak yang cukup jauh.
- Gempa Runtuhan (Terban); Gempa runtuhan (Terban) adalah gempa yang di sebabkan oleh runtuhnya masa batuan atau tanah. Misalnya runtuhnya lorong tambang dan lorong sebuah gua kapur yang runtuh dan mengakibatkan sehingga mengakibatkan getaran yang kuat.
- Gempa Akibat Gelombang Primer; Gelombang primer atau gelombang longitudinal adalah gelombang atau getaran yang merambat di dalam bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik, getaran ini berasal dari fokus (pusat gempa).
- Gempa Bumi Akibat Gelombang Sekunder; Gelombang sekunder atau transversal adalah gelombang yang merambat dengan kecepatan antara 4-7 km/detik. Gelombang ini berasal dari fokus. Gelombang jenis ini tidak dapat melalui lapisan air.
- Gempa Bumi Akibat Gelombang Panjang; Gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4 km/detik.Gelombang inilah yang mengakibatkan kerusakan di permukaan bumi karena gelombang ini berasal dari fokus.
- Gempa Linear; Gempa Linear adalah gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linear). Gempa tektonik umumnya jenis gempa linear sebab patahansudah tentu merupakan suatu garis.
- Gempa Sentral; Gempa sentral adalah gempa yang episentrumnya berbentuk titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk kelompok ini karena episentrumnya berupa titik.
Akhir-akhir ini, Indonesia kerap diguncang gempa bumi, entah berskala ringan hingga berat yang menimbulkan korban jiwa. Salah satu alasan mengapa Indonesia kerap diguncang gempat adalah negeri ini terletak di tiga lempeng tektonik bumi yang memang aktif bergerak, yaitu lempeng tektonik Australia dengan Asia, lempeng Asia dengan Pasifik dari timur hingga barat Sumatera sampai selatan Jawa, Nusa Tenggara, serta Banda. Sebenarnya, apakah gempa bumi itu dan ada berapa jenis gempa bumi? Mari cari tahu tentang gempa bumi lewat tulisan ini.
Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Faktor pertama yaitu karena bergeser dan terpisahnya lapisan-lapisan yang terdapat dalam kerak bumi. Yang kedua, karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Letusan yang dahsyat tersebut juga selain menyebabkan goncangan yang kuat juga sering menyebabkan adanya gelombang ombak yang sangat tinggi di lautan yang terkenal dengan nama gelombang "Tsunami".
Berdasarkan penyebabnya gempabumi dapat terjadi akibat runtuhnya gua-gua dalam bumi, tabrakan (impack), peledakan, gunungapi, kegiatan tektonik.
- Runtuhnya Gua-gua dalam Bumi; Dugaan para ahli tempo dulu, bahwa gempabumi terjadi akibat runtuhnya gua-gua raksasa yang terdapat di dalam bumi. Dugaan itu sama sekali tidak benar, sebab keruntuhan seperti itu tidak pernah ada. Kalau saja terjadi keruntuhan di dalam bumi, hal itu hanya mungkin pada daerah pertambangan bawah tanah (under ground), penggalian batukapur dan sejenisnya.Akan tetapi keruntuhan yang terjadi hanya dapat menimbulkan getaran bumi yang sangat kecil dan bersifat setempat (lokal) kekuatannya berkisar anatara 2 hingga 3 pada Skala Richter.
- Tabrakan (Impack); Awalnya banyak juga yang percaya bahwa gempabumi disebabkan adanya meteor atau shooting star yang menabrak bumi pada tahun 1908 di Rusia, suatu bintang beralih (meteor) jatuh dan mengakibatkan terjadinya lubang yang sangat besar menyerupai sebuah kawah. Walaupun gelombang tekanan akibat jatuhnya meteor tersebut tercatat sampai ke kota London di Inggris, akan tetapi efeknya sama sekali tidak terekam pada alat pencatat getaran gempabumi (seismograf). Ini berarti getaran yang ditimbulkan akibat tabrakan meteor dengan bumi kekuatannya sangat kecil sekali.Lagi pula tabrakan yang demikian sebenarnya sangat jarang terjadi di bumi.
- Peledakan Gunungapi; Aktivitas gunungapi dapat menimbulkan gempabumi yang dinamakan gempabumi vulkanik.Gempabumi ini terjadi baik sebelum, selama, maupun setelah peledakan suatu gunungapi.Penyebabnya adalah akibat terjadinya persentuhan antara magma dengan dinding gunungapi dan tekanan gas pada peledakan yang sangat kuat atau perpindahan magma secara tiba-tiba di dalam dapur magma. Gempabumi vulkanik sebenarnya kekuatannya sangat lemah dan hanya terasa di wilayah sekitar gunungapi yang sedang aktif saja.Dari seluruh gempabumi yang terjadi, hanya 7% saja yang termasuk gempabumi vulkanik. Kendatipun demikian kerusakan atau efek yang ditimbulkannya cukup luas, sebab gempabumi vulkanik biasanya disertai pula dengan kemungkinan akan meletusnya suatu gunungapi. Berdasarkan kedudukan sumber gempanya (posisi kegiatan magma), maka dapat dibedakan menjadi empat jenis gempabumi vulkanik :
Penyebab Indonesia sering terjadi Gempa Bumi
Wilayah indonesia termasuk dalam lingkaran api pasifik(ring of fire) yang disebut juga sebagai sabuk gempa pasifik. dalam sabuk ini berderetlah pegunungan berapi(yang merupakan tempat penyaluran energi bumi),selain itu lempeng antar benua yang ada di negeri kita tiap tahun juga bergeser,jika tekanan yang diakibatkan lempeng yang bergerak tidak dapat di tahan oleh tepi lempengan maka terjadi gempa bumi
Gempa bumi yang terjadi di Indonesia bisa disebabkan oleh pergerakan magma gunung berapi atau gempa vulkanik, namun bisa juga disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi. Hal ini disebabkan Indonesia mempunyai banyak gunung berapi, dan berada pada wilayah pertemuan 3 lempeng kerak bumi, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng India- Australia. Selain itu, Indonesia juga berada pada wilayah pertemuan 2 jalur gempa utama dunia, yaitu jalur gempa sirkum pasifik dan jalur gempa Alpide Transiatic. tapi alhamdulillah di kota saya tidak pernah terjadi gempa (pontianak/kalbar) karna Kalimantan tidak berada pada jalur gunung api dan Lempeng Kalimantan merupakan lempeng stabil
Cara Menghadapi Gempa Bumi
1. Bila Berada di dalam rumah :
- Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
- Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda empuk lainnya.
- Jauhi rak buku, lemari, dan jendela kaca.
- Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin akan runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding, dan sebagainya.
- Jauhi bangunan tinggi, dinding, terbing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
- Usahakan dapat mencapai daerah terbuka.
- Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
- Jangan panik dan jangan berlari keluar ruangan karena kemungkinan dipenuhi orang.
- Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir.
- Segera hentikan di tempat terbuka.
- Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/ jembatan penyebrangan.
Selengkapnya di bawah ini adalah preview Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi lengkap dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word.
Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi
Download File:
Demikian pembahasan dan share file Contoh Makalah Geografi Tentang Gempa Bumi. Semoga bisa membantu dan bermanfaat.
0 komentar
Post a Comment